Pernahkah
anda mendengar atau membaca kalimat bijak ini? “Lingkungan akan
menentukan kebiasaan anda”. Saya sependapat dengan hal ini karena faktor
terbesar yang akan membentuk pribadi kita adalah komunitas. Nah,
kira-kira apa saja yang dibentuk lingkungan atau komunitas itu? Banyak
hal dapat terbentuk di dalam suatu komunitas.
Misalnya, seorang anak
muda yang berada di lingkungan wirausahawan, seiring dengan berjalannya
waktu cepat atau lambat, pola pikir seorang wirausahawan akan terbentuk
dalam diri anak muda ini. Juga dalam contoh negatifnya, seorang anak
muda yang berada di lingkungan yang keras akan membentuk pribadi yang
keras di dalam diri anak muda itu. Dari kejadian ini kita dapat
menyimpulkan pengaruh besar dari terbentuknya suatu kepribadian manusia
yang baik atau buruk adalah faktor dari lingkungan atau komunitas dimana
manusia itu berada.
Seperti
yang kita ketahui, bahwa saat ini banyak orang dari berbagai belahan
dunia sedang berlomba-lomba meningkatkan kualitas hidup mereka di dalam
lingkungan internasional. Apakah modal dasar untuk kita berinteraksi
dengan lingkungan internasional? Tentu kita tahu jawabannya, yaitu
bahasa. Sekarang ini banyak orang mulai menyadari akan betapa pentingnya
bahasa Inggris dalam kehidupan mereka, tetapi sayangnya lebih banyak
lagi orang yang belum menyadari tentang hal ini. Menurut saya pribadi,
untuk hal yang satu ini yaitu bahasa Inggris, kita wajib menguasainya.
Saya tidak tahu bagaimana dengan anda?
Bahasa
sangat diperlukan sebagai sarana untuk menyampaikan informasi,
menyatukan pendapat, membangun kerja sama, dan lain sebagainya. Dunia
ekonomi, politik, sosial dan budaya sangat memerlukan peran bahasa
sebagai sarana penghubung dalam membangun hubungan kerja sama antar
negara. Saya memahami bahwa hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa di
pandang sebelah mata. Kita tidak bisa menutup mata bahwa di dalam kenyataan saat ini, dunia semakin berkembang di dalam tuntutan era globalisasi.
Lalu
mungkin akan timbul pertanyaan di dalam pikiran anda, “Apa hubungannya
lingkungan dengan bahasa? dan apakah ada keterikatan antara dua hal
tersebut?” Ya, tentu saja ada!
Manusia
adalah mahluk yang dinamis, tidak statis. Dengan berjalannya waktu dari
satu masa ke masa berikutnya, manusia akan mengalami
perubahan-perubahan, mulai dari perubahan fisik, emosi, spiritual,
karakter dan bahkan ilmu pengetahuan yang bahasa kerennya disebut “knowledge”. Saya
adalah seorang mahasiswa kejuruan Sastra Inggris (Sekolah Tinggi Bahasa
Asing) STBA LIA, Jakarta. Saya sudah mempelajari bahasa Inggris sejak
saya ada di Sekolah Dasar (SD) tingkat 5.
Akan tetapi untuk saya
menyadari betapa sangat pentingnya bahasa Inggris itu, ketika saya lulus
dari Sekolah Menengah Atas (SMA), pada saat mulai bekerja sambil
berkuliah saat ini. Sangat disayangkan sekali, bukan? Saya berpikir
andaikan saja saya sudah hidup di tengah-tengah lingkungan berbahasa
Inggris sejak saya masih kanak-kanak dulu, sudah pasti bahasa Inggris
saya akan lebih baik dari saat ini dan saya akan sudah terbiasa
berinterkasi dengan dunia internasional.
Cobalah kita melihat Bali,
pulau wisata paling terkenal di negara kita ini, disana kita dapat
menemukan banyak anak-anak remaja yang sudah mantap dalam berbahasa
Inggris. Mereka sangat terbiasa berinteraksi dengan orang asing. Faktor
lingkungan dimana mereka berada yang membentuk kompetensi mereka dan
membuat mereka sanggup berinteraksi dengan dunia luar. Mereka masih
berada di Indonesia, benar, tetapi mereka berkembang oleh karena mereka
di kelilingi oleh lingkungan yang mendukung pembentukan pribadi mereka
untuk berinteraksi dengan dunia luar yang mayoritas berbahasa Inggris .
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar